Rabu, 04 Juni 2014

APA yang di perlukan sebagai pendukung pembelajaran php?

Yang anda perlukan adalah module-module di bawah ini:

·         Apache Web Server
·         PHP Script Language
·         MySQL Database
·         phpMyAdmin Database Manager
Perangkat di atas adalah hal yang paling pokok, yang kita perlukan untuk mempelajari, membuat, mengedit, review, dll terhadap script program php.

Mengapa kita memerlukannya?

Karena jika kita membuat suatu program atau sebuah script php, mungkin anda tidak ingin menginstall nya langsung ke
 hosting web server anda, karena jika salah dalam pembuatan script tersebut mungkin akan menimbulkan kegagalan program, atau error…. Nah, untuk menghindari hal semacam itu kita membutuhkan perangkat lunak di atas untuk mengecek ke stabilan script yang kita buat itu.

Lalu dimana untuk mendapatkan perangkat lunak di atas itu?


Sekarang anda tidak perlu lagi khawatir untuk mencari ke 4 module di atas dan menginstall nya satu-persatu, karena ada beberapa orang yang baik hati membuatkan setup installasi ke empat module tersebut menjadi satu paket. Di antaranya adalah
 XAMPP, AppServ, LocalServer. Silahkan anda pilih salah satunya saja. 

AppServ dan cara installasinya!

DALAM TUTORIAL INI SAYA MENGGUNAKAN APPSERV SEBAGAI CONTOH NYA, KARENA MENURUT SAYA INSTALLASI NYA CUKUP LUMAYAN GAMPANG, DAN PENGGUNAAN NYA PUN JARANG MENIMBULKAN ERROR… TAPI JIKA ANDA MENGINGINKAN UNTUK MEMILIH XAMPP, JUGA TIDAK JADI MASALAH… SILAHKAN MENCARI ARTIKEL DAN CARA INSTALLASI NYA DI TEMPAT LAIN.
Setelah anda Download AppServ, didalam file setup AppServ terdapat 5 module dalam satu paket, yaitu:

·         Apache Web Server
·         PHP Script Language
·         MySQL Database
·         Zend Optimizer
·         phpMyAdmin Database Manager
Langkah-langkah installasi AppServ

1. Double klick pada file setup AppSev, dan akan muncul tampilan


Klick >> Next


AppServ akan membongkar paket nya pada drive C:\AppServ yaitu folder defaultprogram AppServ, klick >> Next



Pilih
 Typical saja, kemudian klick >> next



Pada Server Name tulis
 localhost dan pada Administrator Email Adress tulis alamat email anda, dan pada HTTP Port isikan nomor port default 80 jika anda belum pernah mengistall web server sejenis sebelumnya, kemudian klick >> Next


Pada form Username  silahkan anda tulis
 root dan pada form password silahkan tulis password sesuai keinginan anda, yang mudah di ingat saja seperti 123456 atau apa saja sesuai selera anda, dan pada form Charset pilih default saja yaitu Latin1, kemudian klick >> Next

Jika pada saat setup
 MYSQL Database muncul pilihan cekbox Enable InnoDB, tidak usah anda centang, kosongkan saja jika anda tidak ingin menginstall InnoDB, atau bagi anda yang masih baru belajar. 
Proses Installasi AppServ telah selesai, terlihat pada
 status bar pada komputersetelah selesai installasi. Sekarang buka browser ke sayangan anda seperti firefox atau yang lainya dan ketikan alamat http://localhost kemudian enter, 


Jika muncul tampila seperti pada gambar di atas, maka program Apache AppServ telah berhasil di install pada komputer anda, dan jika tidak muncul seperti pada gambar di atas atau ada tampilan error, silahkan anda ulangi lagi proses installasi mulai dari pertama lagi, sampai program benar-benar berjalan dengan baik pada komputer anda.

Login ke database management MySQL PhpMyadmin

Untuk login ke database MySQL silahkan klick pada link
 phpMyAdmin Database Manager Version 2.10.3 atau ketikan http://localhost/phpMyAdmin/ di browser, kemudian masukan username root dan password yang anda buat tadi, dan setelah Autentifikasi proses login dan masuk ke sistem database,


Silhakan mulai lah dengan membuat database baru.
Sampai tahap ini selesai berarti sekarang komputer anda telah menjadi web server local, dan anda hanya perlu menaruh script php buatan anda sendiri atau sekedar ingin mencoba sistem dan tema blog Wordpress dan Jomla di hosting local komputer anda sebelum di upload ke server hosting… Yang perlu anda lakukan hanyalah menaruh script nya pada directory C:\AppServ\www\folder dan script anda kemudian install sesuai petunjuk yang di berikan…

Untuk cara installasi blog wordpress dan Jomla ada cara dan ketentuan nya lho, seperti konfigurasi koneksi ke database nya dll, mudah-mudahan saya ada kesempatan untuk menulis artikel ya disini lain waktu!




Kamis, 20 Maret 2014

perbedaan , keunggulan dan kelemahannya circuit switching dan paket switching


circuit switching 

Switching Ada dua pendekatan dasar untuk membangun sebuah jaringan inti: circuit switching dan packet switching. Dalam circuit-switched jaringan, sumber daya yang dibutuhkan sepanjang jalur (buffer, bandwidth link) untuk menyediakan komunikasi antara sistem akhir dicadangkan untuk durasi sesi. Dalam packet-switched jaringan, sumber daya ini tidak disediakan, pesan sesi ini menggunakan sumber daya pada permintaan, dan sebagai akibatnya, mungkin harus menunggu (yaitu, antrian) untuk akses ke link komunikasi. Sebagai analogi sederhana, mempertimbangkan dua restoran – salah satu yang membutuhkan pemesanan dan lain yang tidak membutuhkan pemesanan atau menerima mereka. Untuk restoran yang memerlukan pemesanan, kita harus pergi melalui kerumitan panggilan pertama (atau mengirim e-mail!) Sebelum kami meninggalkan rumah. Tapi ketika kami tiba di restoran kita bisa, pada prinsipnya, segera berkomunikasi dengan pelayan dan memesan makanan kami. Untuk restoran yang tidak memerlukan pemesanan, kita tidak perlu repot-repot untuk reservasi meja. Tapi ketika kami tiba di restoran, kami mungkin harus menunggu untuk tabel sebelum kita dapat berkomunikasi dengan pelayan.
Di mana-mana jaringan telepon adalah contoh circuit-switched jaringan. Pertimbangkan apa yang terjadi ketika seseorang ingin mengirim informasi (suara atau faksimili) ke yang lain jaringan telepon yang lebih. Sebelum pengirim dapat mengirimkan informasi, jaringan harus terlebih dahulu membuat sambungan antara pengirim dan penerima. Berbeda dengan koneksi TCP yang telah kita bahas pada bagian sebelumnya, ini adalah koneksi yang bonafide untuk switch pada jalur antara pengirim dan penerima mempertahankan keadaan koneksi untuk koneksi tersebut. Dalam jargon telepon, koneksi ini disebut sirkuit. Ketika jaringan membentuk sirkuit, juga cadangan tingkat transmisi konstan dalam menghubungkan jaringan selama koneksi. Reservasi ini memungkinkan pengirim untuk mentransfer data ke penerima pada laju konstan terjamin.
Internet saat ini adalah jaringan packet-switched klasik. Pertimbangkan apa yang terjadi ketika satu host ingin mengirim paket ke host lain melalui jaringan packet-switched. Seperti dengan sirkuit-switching, paket yang dikirim melalui serangkaian link komunikasi. Tapi dengan packet-switching, paket itu dikirim ke jaringan tanpa pemesanan bandwith apapun. Jika salah satu link tersumbat karena paket-paket lain yang perlu ditransmisikan melalui link pada saat yang sama, maka paket kami harus menunggu dalam penyangga di sisi pengiriman saluran transmisi, dan mengalami penundaan. Internet mengupayakan yang terbaik untuk memberikan data pada waktu yang tepat. Tapi itu tidak menjadi jaminan.
Tidak semua jaringan telekomunikasi dapat diklasifikasikan secara rapi dan murni sebagai circuit-switched jaringan atau murni packet-switched jaringan. Sebagai contoh, untuk jaringan berbasis pada teknologi ATM, sambungan dapat membuat reservasi dan pesan masih belum dapat menunggu kesesakkan sumber daya! Namun demikian, hal ini klasifikasi mendasar dalam paket-circuit-switched dan jaringan merupakan titik awal yang sangat baik di memahami teknologi jaringan telekomunikasi.




Paket switching

Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam paket-paket kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user dan info control. Info control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui jaringan dan mencapai alamat tujuan.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari packet switching :
- efisiensi line sangat tinggi; hubungan single node-to-node dapat dishare secara dinamis oleh banyak paket. Paket-paket diqueue dan ditransmisikan secepat mungkin. Secara kontras, dalam circuit switching, waktu pada link node-to-node adalah dialokasikan terlebih dahulu menggunakan time-division multiplexing.
- jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-rate. Dua buah station yang berbeda data-ratenya dapat saling menukar paket.
- ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban di jaringan menurun. Dalam packet switchied network, paket masih dapat diterima akan tetapi delay delivery bertambah.
- prioritas dapat digunakan. Jadi kalau sebuah node mempunyai sejumlah queued packet untuk ditransmisikan, paket dapat ditransmisikan pertama kali berdasarkan prioritas yang lebih tinggi. Paket-paket ini mempunyai delay yang lebih kecil daripada lower-priority packets.

Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan, yaitu datagram dan virtual circuit. Pada datagram tiap paket bisa diroutekan berbeda, misalnya station A akan kirim paket 1, 2, dan 3. Route A menuju E ada dua route, maka kemungkinan paket 1 menempuh route yang berbeda dengan paket 2 tergantung dari kepadatan masing-masing jalur. Sedangkan pada virtual circuit, sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data. Ini bukan dedicated path seperti dalam circuit-switching. Sebuah paket masih disimpan dalam tiap node. Perbedaannya dengan datagram adalah node tidak perlu melakukan routing decision untuk tiap paket, dilakukan hanya sekali dan berlaku untuk semua paket.
Jika ada dua station yang akan saling menukar data dalam periode waktu tertentu, maka dapat dipastikan keuntungan banyak diperoleh jika menggunakan virtual circuit. Pertama, jaringan menyediakan pelayanan yang berhubungan dengan virtual circuit termasuk sequencing and error-control. Sequencing berfungsi apabila semua paket mengambil route yang sama. Error control adalah pelayanan untuk meyakinkan semua paket dapat tiba di tujuan, tapi juga tiba dengan paket yang benar-benar diinginkan, tidak ada cacat.

Perbandingan Circuit Virtual dan Datagram
Circuit Virtual
Jaringan dapat melakukan deretan dan kontrol kesalahan.
• Paket diteruskan lebih cepat(tidak perlu jalur khusus).
• Kurang handal (Simpul mengalami kegagalan seluruh sirkuit virtual yang melintasi simpul bisa hilang).
Datagram
Keuntungan dari datagram adalah call setup phrase dapat dihindari. Jadi sebuah station yang mengirim hanya satu atau sedikit paket pengiriman datagram akan lebih cepat. Keuntungan yang lain adalah lebih flexible, lebih primitive. Sebagai contoh, apabila ada satu bagian network yang buntu, maka datagram yang dikirim akan mengambil route menjauhi network tersebut. Dengan penggunaan virtual circuit, karena paket-paket didefinisikan routingnya sebelum dikirim maka hal ini akan menjadi sulit apabila jalur yang diambil mengalami buntu. Keuntungan ketiga adalah pengiriman datagram secara tersirat lebih reliable. Pada virtual circuit, apabila ada node yang gagal, semua virtual circuit yang mendefinisikan lewat node tersebut akan lenyap. Pada datagram, paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node yang gagal. Di virtual circuit pada operasi internalnya digunakan packet-switching.
Dari sudut pandang user, tidak akan dapat begitu berbeda apabila provider menggunakan packet-switched atau circuit-switched network.

ukuran paket
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5A19nOEPFiOPmBsLwm3dtZ_FDjsF0q_nv7aMYsJrRjiNAL7c80KDEWx_QujnFxQP3QeVopmNCs-ZaijI56AWZEpK7iobjxuQPHN_pZTslObv6eJipZk0qACzY1cWRjOqZwZ_avy07o4w/s320/20.jpg
Ada hubungan antara ukuran paket dengan waktu dalam pentransmisian data. Pada gambar terlihat bahwa data apabila dipecah makin kecil membutuhkan waktu lebih cepat, dan tiap paket pecahannya harus disisipi headernya. Akan tetapi jika dipecah semakin kecil akan didapatkan waktu transmisi yang lebih besar dari sebelum paket lebih diperkecil lagi. Dalam hal ini harus dipilih pemecahan paket yang optimum.

Operasi Internal dan External Service
Hal terpenting dalam packet-switched network adalah pemilihan dalam menggunakan datagram atau virtual circuit. Pada interface antara sebuah station dengan sebuah node network, network harus menyediakan pelayanan connection-oriented dan connection-less. Pada connection-oriented, sebuah station melakukan call request untuk membentuk sebuah logical connection ke station yang lain. Semua paket yang disajikan ke dalam network diidentifikasi kepunyaan logical connection tertentu dan diberi nomor secara berurut.
Logical connection biasanya merujuk pada sebuah pelayanan external virtual circuit yang jauh berbeda dari konsep operasi internal virtual circuit. Sedangkan pada pelayanan connectionless, jaringan hanya menangani paket secara independent dan mungkin tidak ditransmisikan secara berurut. Tipe service seperti ini dikenal dengan nama external datagram service yang juga jauh berbeda dari konsep operasi internal datagram service. Secara internal, jaringan akan membuat route antara endpoints (virtual circuit) atau tidak (datagram).
- External virtual circuit, internal virtual circuit : Jika user meminta virtual circuit, sebuah dedicated route yang melintasi dalam jaringan akan dibangun. Semua paket mengikuti route yang sama.
- External virtual circuit, internal datagram : Jaringan menangani tiap paket secara terpisah. Jadi, paket-paket yang berbeda dalam external virtual circuit yang sama akan mengambil route yang mungkin berbeda.
- External datagram, internal datagram : Tiap paket diperlakukan secara bebas dari segi user atau dari segi jaringannya.

perbedaan , keunggulan dan kelemahannya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOdJZ2_O_QO3cckakJ-4WpdDKsn-cPTVHz0qTZlwKkGOh5quugJb8aoQ1X3-uciu76U4HmwUWb_-J2Z2er6XEAXLqnG6hSIxpC9un3qml4hYjmsYNu5tPyYdmSiZcPz2Vnbjbk1HlbIpq0/s1600/Capture.JPG

Circuit switching dan packet switching merupakan suatu hal yang tidak luput digunakan dalam bidang telekomunikasi. Tahukah Anda perbedaan antara circuit switching dan packet switching? Saya akan memberikan ulasan tentang perbedaan antara packet switching dan circuit switching yang disertai prinsip kerja masing-masing.

CIRCUIT SWITCHING
Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain. Artinya sirkuit ini hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja dan user tersebut akan menggunakan jalur yang tetap. Adapun prinsip kerja dari circuit switching adalah:
  1. Pembangunan Sirkuit: Sebelum terjadi komunikasi antara transmitter dan receiver, terlebih dahulu membangun suatu jaringan sirkuit yang akan dilewati data yang akan dikirimkan dari transmitter (pengirim) ke receiver (penerima).
  2. Transfer Data: Setelah sirkuit terbangun, maka agar data bisa sampai ke receiver harus dilakukan transfer data dari transmitter ke receiver. Data yang dikirim akan dilewatkan di sirkuit yang sudah dibangun sebelumnya.
  3. Diskoneksi Sirkuit: Receiver akan mengirimkan konfirmasi ke sirkuit transmitter bahwa data sudah diterima agar koneksi dapat diakhiri.
Kelebihan / Keuntungan Circuit Switching: Karena menggunakan jalur yang tetap, sehingga mempunyai kemungkinan yang kecil terjadinya kesalahan pengiriman data dikarenakan alamat yang dituju salah.

Kelemahan / Kerugian Circuit Switching: Mengurangi efisiensi penggunaan suatu jaringan sirkuit. Karena jaringan sirkuit hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja.

Aplikasi Circuit Switching: Telepon Kabel

PACKET SWITCHING
Berbeda dengan circuit switching, packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-ubah. Hal yang ditekankan pada packet switching adalah ukuran dari data yang dipecah-pecah menjadi beberapa bagian agar memudahkan dalam pengiriman suatu paket data. Adapun prinsip kerja dari packet switching adalah:
  1. Saat transmitter menerima paket data dari sumber, paket data tersebut kemudian akan dipecah-pecah terlebih dahulu sebelum ditransmisikan, sehingga paket data tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian paket data dengan ukuran yang kecil-kecil. Kemudian paket-paket data tersebut diberi nomor urut sesuai susunan data yang di terima dari sumber.
  2. Setelah itu paket-paket data di transmisikan ke receiver melewati jaringan sirkuit yang ditentukan oleh router, sehingga sirkuit yang akan dilewati akan berbeda-beda sesuai yang dikehendaki oleh router.
  3. Setelah paket-paket data yang ditransmisikan telah sampai di receiver lengkap, kemudian receiver menyusun ulang paket-paket data tersebut sesuai dengan nomor urutnya.
Kelebihan / Keuntungan Packet Switching: Dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan sekaligus dengan cepat

Kelemahan / Kerugian Packet Switching: Paket yang dikirimkan mempunyai kemungkinan untuk hilang atau corrupt saat pengiriman